Gonore
paling sering menular melalui hubungan seks, seperti seks oral atau anal,
mainan seks yang terkontaminasi atau tidak dilapisi dengan kondom baru tiap
digunakan, dan berhubungan seks tanpa menggunakan kondom. Tapi bayi juga bisa
terinfeksi saat proses kelahiran jika ibunya mengidap penyakit gonore dan
umumnya menjangkiti mata bayi.
Bakteri
gonore tidak bisa bertahan hidup di luar tubuh manusia untuk waktu yang lama,
itu sebabnya gonore tidak menular melalui dudukan toilet, peralatan makan,
berbagi handuk, kolam renang, berbagi gelas, ciuman, dan pelukan.
Gejala
Gonore
Infeksi
gonore sering kali tidak menimbulkan gejala, namun apabila gejalanya muncul,
infeksi gonore bisa berdampak pada berbagai organ tubuh selain sistem
reproduksi.
Periode inkubasi atau masa terpapar
bakteri hingga muncul gejala biasanya sekitar 10 hari, tetapi ini tidak sama
untuk tiap penderita, dan terkadang tidak muncul hingga berbulan-bulan.
Salah satu kondisi yang menyebabkan
penyakit tidak terobati selama beberapa saat adalah karena sekitar 10 persen
pria yang terinfeksi dan 50 persen dari wanita yang terinfeksi tidak mengalami
gejala sama sekali.
Gejala gonore yang sering muncul, baik
pada pria maupun wanita, di antaranya adalah saat buang air kecil akan terasa
sakit atau perih, dan keluarnya cairan tidak normal berwarna putih, kuning,
atau hijau dari vagina atau penis.
Selain itu ada juga gejala pada pria
yang jarang terjadi, seperti rasa sakit pada testis, serta radang atau
pembengkakan pada kulup.
Beberapa wanita juga bisa mengalami
gejala seperti menstruasi yang lebih berat, pendarahan usai melakukan hubungan
seks, perut bagian bawah terasa sakit, dan pendarahan di antara masa
menstruasi.
Pria dan wanita juga bisa terkena
infeksi di tenggorokan, dubur, dan mata karena melakukan seks oral atau anal.
Konjungtivitis
Konjungtivitis bisa terjadi jika sperma
atau cairan vagina yang terinfeksi mengenai mata. Infeksi pada mata bisa
menyebabkan pembengkakan, keluarnya cairan dari mata, iritasi, dan rasa sakit.
Sementara infeksi pada tenggorokan biasanya tidak menimbulkan gejala.
Infeksi pada dubur bisa menyebabkan
keluarnya cairan, rasa sakit, dan tidak nyaman. Gonore juga bisa menjangkiti
persendian, dan membuat persendian terasa sakit saat digerakkan, bengkak,
berwarna merah, terasa hangat.
Jika gonore dibiarkan begitu saja dan
tidak diobati, infeksi akan terus berkembang dan ada kemungkinan terjadi
komplikasi yang serius, termasuk kesuburan. Jadi sangat disarankan untuk
memeriksakan diri jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi, bahkan walau
tidak memiliki gejala yang jelas, atau gejala telah hilang dengan sendirinya.
Infeksi gonore dari ibu ke bayi
Gejala pada bayi yang baru lahir bisa
dilihat dari matanya, dan biasanya muncul selama dua pekan pertama. Jika
matanya memerah dan bengkak, serta mengeluarkan cairan yang kental seperti
nanah. Untuk
menegah penularan dari ibu ke bayi, sang ibu bisa mengonsumsi antibiotik
selama hamil atau bahkan saat sedang menyusui.
Diagnosis Gonore
Cara satu-satunya untuk mengetahui
apakah Anda terkena gonore adalah dengan memeriksakan diri ke dokter. Jangan
menunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda menduga bahwa diri Anda
atau pasangan terjangkit gonore atau penyakit menular kelamin lainnya.
Biasanya disarankan menunggu hingga dua
pekan setelah berhubungan seks untuk dilakukan pemeriksaan, tapi pemeriksaan
bisa saja dilakukan setelah beberapa hari melakukan hubungan seks.
Risiko komplikasi seperti infeksi
testis, atau penyakit radang pelvis dapat dikurangi dengan diagnosis dini dan
pengobatan secepatnya. Jauh lebih sulit untuk mengobati komplikasi yang timbul
akibat infeksi jangka panjang, itu sebabnya segera periksakan diri Anda.
Jika Anda mengalami kondisi seperti
yang disebutkan di bawah ini, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke
dokter.
- Memiliki penyakit menular kelamin lainnya.
- Anda atau pasangan Anda berpikir memiliki gejala gonore seperti cairan tidak seperti biasa dari vagina atau penis.
- Wanita yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
- Pasangan seksual memiliki penyakit menular kelamin lainnya.
- Anda atau pasangan Anda melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan orang lain.
Pemeriksaan Gonore
Ada beberapa cara untuk memeriksa
gonore, tapi cara yang paling banyak digunakan adalah dengan mengambil sampel
cairan dari bagian tubuh yang dicurigai terinfeksi seperti vagina atau penis.
Pemeriksaan gonore pada pria juga bisa
menggunakan sampel urine. Sedangkan pemeriksaan pada wanita selalu memerlukan
sampel cairan dari vagina atau serviks. Hal ini karena pemeriksaan sampel urine
untuk memeriksa gonore pada wanita tidak begitu akurat.
Biasanya dokter akan merekomendasikan
tes untuk penyakit menular kelamin lainnya, termasuk HIV karena gonore
meningkatkan risiko terkena infeksi lain, termasuk chylamydia (klamidia) yang
sering timbul bersama gonore. chylamydia (klamidia)
Dokter biasanya akan memberikan
antibiotik jangka pendek untuk mengobati gonore. Jika Anda mengalami salah satu
kondisi seperti di bawah ini, sebaiknya segera lakukan pengobatan.
- Ada kemungkinan besar terkena gonore, walau hasil pemeriksaan belum keluar.
- Pasangan Anda diketahui menderita gonore.
- Pemeriksaan menunjukkan Anda menderita gonore.
Sangat penting untuk memeriksakan dan
mengobati pasangan seksual Anda karena gonore bisa ditularkan dengan mudah
melalui hubungan seksual. Jika salah satu pasangan mengidap gonore, kemungkinan
pasangan yang satunya juga tertular gonore.
Bagi wanita hamil dan menyusui,
pengobatan gonore bisa menggunakan antibiotik karena antibiotik tidak berdampak
buruk bagi bayi yang dikandung. Biasanya antibiotik juga akan segera diberikan
setelah bayi dilahirkan, yaitu bayi-bayi yang memiliki gejala terinfeksi gonore
atau yang memiliki risiko tinggi terinfeksi karena ibunya menderita gonore.
Pengobatan
gonore
yang paling sering dilakukan adalah dengan satu suntikan antibiotik, yang
biasanya di paha atau bokong, diikuti dengan satu tablet antibiotik. Jika Anda
tidak ingin disuntik, bisa dimungkinkan untuk menggantinya dengan tablet
antibiotik lagi.
Biasanya gejala gonore akan mereda
beberapa hari setelah pengobatan, tapi untuk rasa sakit di testis atau tulang
panggul bisa memerlukan waktu dua pekan untuk hilang sepenuhnya, begitu juga
dengan pendarahan berlebihan saat menstruasi akan membaik pada siklus
menstruasi berikutnya.
Untuk mencegah penularan pada orang
lain atau terinfeksi kembali, Anda dan pasangan Anda tidak diperbolehkan
berhubungan seks hingga perawatan benar-benar tuntas.
Pemeriksaan lanjutan akan dilakukan dua
pekan setelah pengobatan pertama untuk melihat apakah infeksi tersebut telah
hilang sepenuhnya.
Pengobatan gonore yang telah berhasil
sebelumnya tidak membuat Anda kebal terhadap penyakit gonore. Anda masih bisa
terinfeksi kembali jika melakukan seks yang tidak aman.
Pastikan untuk mengikuti anjuran
dokter. Jika Anda tidak mengikuti dosis yang dianjurkan, infeksi gonore mungkin
tidak akan sembuh. Segera temui dokter jika setelah pengobatan, gejala tidak
kunjung membaik.
Komplikasi Gonore
Komplikasi atau masalah jangka panjang
akibat gonore akan timbul jika tidak diobati dan gonore bisa menyebar ke bagian
tubuh lainnya, serta menimbulkan masalah serius.
Komplikasi gonore pada penderita pria
bisa menyebabkan berkurangnya kesuburan yang diakibatkan oleh infeksi testis
dan kelenjar prostat, meski hal ini jarang terjadi.
Sementara komplikasi gonore pada
penderita wanita bisa menyebar ke organ reproduksi, dan sekitar 15 persen kasus
gonore yang tidak diobati bisa menyebabkan penyakit radang panggul dan hal ini
bisa memicu sakit tulang panggul jangka panjang, kemandulan, dan
kehamilan ektopik atau di luar rahim.
Walau jarang terjadi, namun infeksi
pada bagian tubuh lain bisa terjadi jika gonore tidak diobati dan menyebar
melalui aliran darah. Beberapa kondisi yang bisa terjadi pada pria maupun
wanita adalah:
- Iritasi kulit dan berwarna kemerahan
- Radang di sekitar otak dan saraf tulang belakang (meningitis) atau jantung, yang bisa membahayakan nyawa
- Peradangan dan pembengkakan persendian
Komplikasi gonore pada wanita hamil
tidak hanya berdampak pada dirinya, tapi juga bisa berdampak pada bayi yang
dikandungnya, seperti kelahiran prematur dan keguguran. Mata bayi yang
dilahirkan oleh ibu penderita
gonore bisa terinfeksi.Kerusakan penglihatan permanen akan terjadi jika bayi
tersebut tidak segera diobati dengan antibiotik.
0 Komentar