Kutil kelamin merupakan salah satu
penyakit seksual menular yang paling umum, yang disebabkan oleh human
papillomavirus (HPV). Penularan virus
ini terjadi melalui kontak kulit dengan kulit, ketika terlibat aktivitas
seksual dengan seseorang yang telah terjangkit virus ini.
![]() |
>> cara untuk menyingkirkan kutil kelamin << |
Rentannya seseorang untuk terlular
kutil kelamin biasanya ditunjang oleh beberapa faktor resiko seperti melakukan
hubungan seksual tanpa pelindung, melakukan hubungan dengan seseorang yang
riwayat kehidupan seksualnya tidak jelas, dan aktif secara seksual sejak usia
remaja. Selain itu, penularan virus juga dapat terjadi melalui sex toys
yang telah terpapar virus sebelumnya.
Gejala Kutil Kelamin
Seringkali kutil yang tumbuh pada area
kelamin berukuran sangat kecil sehingga sulit terlihat dengan kasat mata.
Mereka yang terkena kutil kelamin biasanya akan merasa tidak nyaman dan gatal
di sekitar bagian area genitalnya. Tentu saja hal ini sangat mengganggu,
terutama dalam kehidupan seksual penderitanya. Penetrasi yang terjadi saat
berhubungan badan dapat menyebabkan kutil berdarah.
Selain kecil, ciri-ciri kutil kelamin
adalah menyerupai bintik atau benjolan berwarna merah muda atau abu-abu.
Beberapa bintik tersebut ada yang tumbuh secara berdekatan dan terlihat seperti
kembang kol. Bahkan kutil kelamin ini bisa menjadi makin banyak dan membentuk
kelompok-kelompok besar.
Pada pria, kutil kelamin dapat
tumbuh pada bagian:
- Batang atau ujung penis
- Anus
- Kantung zakar
- Paha bagian atas
- Di sekitar atau di dalam anus
- Di dalam uretra
Pada wanita, kutil kelamin dapat
tumbuh pada bagian:
- Kulit kelamin bagian luar termasuk sekitar anus
- Dinding vagina
- Vulva
- Leher rahim
- Paha bagian atas
Selain pada alat vital dan daerah di
sekitarnya, kutil kelamin juga dapat tumbuh pada mulut atau tenggorokan.
Biasanya kondisi ini ditularkan melalui seks oral.
Penyebab Kutil Kelamin
Kutil
kelamin merupakan salah satu jenis penyakit seksual menular yang paling umum.
Kondisi ini disebabkan oleh humanpapilloma virus (HPV).
Virus yang hidup di dalam sel-sel tubuh ini memiliki lebih dari seratus jenis
dan tidak semuanya menyebabkan kutil kelamin.
Kutil
kelamin merupakan penyebab utama kanker serviks. Penularan penyakit ini terjadi melalui aktivitas seksual
dengan seseorang yang telah terjangkit virus sebelumnya.
Rentannya
seseorang untuk tertular kutil kelamin biasanya ditunjang oleh beberapa faktor
risiko, seperti melakukan hubungan seksual dengan orang-orang yang
berbeda tanpa pelindung, melakukan hubungan dengan seseorang yang riwayat
kehidupan seksualnya tidak diketahui, dan aktif secara seksual sejak usia
remaja. Selain itu, seseorang juga lebih rentan terkena kutil kelamin jika
sebelumnya pernah menderita penyakit menular sexsual lainnya.
Pemakaian
kondom dapat menjadi langkah minimal untuk melindungi kita dari kutil kelamin,
meski alat kontrasepsi ini tidak sepenuhnya menutupi kulit area genital.
Virus
HPV tidak bisa ditularkan melalui pelukan, ciuman, atau media perantara seperti
alat makan, handuk, atau kertas toilet. Virus ini hanya bisa ditularkan melalui
kontak antara kulit dengan kulit ketika berhubungan intim, termasuk seks oral
dan berbagi sex toys atau peralatan untuk merangsang pasangan. Walau
sangat jarang terjadi, HPV juga bisa menular ketika seorang penderita kutil
kelamin menyentuh area genital orang lain.
Seorang
ibu juga dapat menularkan virus HPV kepada bayinya selama proses persalinan.
Meski begitu, kasus semacam ini jarang terjadi.
Diagnosis
Kutil Kelamin
Kutil kelamin dapat didiagnosis dengan
mudah oleh dokter melalui pemeriksaan biasa secara kasat mata atau dibantu
dengan kaca pembesar. Pemeriksaan secara lebih mendetail biasanya tergantung
kepada lokasi kutil kelamin tersebut tumbuh. Jika kutil diduga tumbuh di dalam
anus, biasanya dokter akan menggunakan alat yang disebut proktoskop untuk
melihat bagian dalam anus. Sedangkan jika kutil kelamin diduga tumbuh di dalam
vagina, maka dokter akan menggunakan alat yang disebut spekulum untuk melihat
dinding vagina dan leher rahim. Periksakanlah diri Anda ke dokter jika:
- Anda merasakan gejala kutil kelamin
- Anda melakukan hubungan seksual tanpa kondom
- Pasangan Anda terkena kutil kelamin atau penyakit seksual menular lainnya
- Anda terkena penyakit seksual menular lainnya
Pengobatan kutil kelamin terbagi
menjadi dua, yaitu pengobatan topikal dan pengobatan dengan menggunakan
prosedur ablasi.
Pengobatan topikal dilakukan dengan
cara mengoleskan salep, krim, atau cairan yang mengandung zat tertentu pada
bagian yang terinfeksi. Berikut ini adalah jenis-jenis obat topikal untuk kutil
kelamin:
- Asam trikloroasetat. Obat ini berfungsi menghancurkan protein yang terdapat di dalam sel-sel kutil. Setelah mengoleskan asam trikloroasetat, biasanya Anda akan merasakan sensasi panas pada kulit untuk sesaat. Gunakanlah obat ini sesuai petunjuk yang ada karena jika penerapannya salah, bisa merusak kulit Anda. Asam trikloroasetat biasanya diresepkan oleh dokter untuk mengobati kutil berukuran kecil, namun bertekstur keras. Obat ini aman digunakan oleh wanita yang sedang hamil.
- Podophyllotoxin. bekerja dengan cara meracuni sel-sel kutil. Obat ini biasanya digunakan untuk mengatasi kutil kelamin berukuran kecil yang berkelompok. Obat ini tidak cocok untuk ibu hamil.
- Imiquimod. Obat ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi kutil. Obat yang hadir dalam bentuk krim ini biasanya digunakan untuk mengobati kutil yang berukuran besar. Meskipun begitu imiquimod tidak disarankan bagi wanita yang sedang hamil. Obat ini juga dapat menyebabkan iritasi ringan.
Gunakanlah obat-obatan topikal sesuai
dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter maupun yang terdapat pada kemasan.
Petunjuk mencakup takaran atau dosis, serta frekuensi pemakaian. Jangka waktu
penyembuhan kutil dapat bervariasi, yang terpenting adalah Anda disiplin dalam
menjalani pengobatan.
Selama melakukan pengobatan, Anda
disarankan untuk tidak menggunakan sabun yang mengandung parfum atau losion
karena dikhawatirkan dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Pengobatan kutil kelamin dengan
prosedur ablasi
Prosedur ablasi untuk kutil kelamin
biasanya dilakukan jika kutil tidak dapat ditangani dengan obat-obatan topikal.
Prosedur ini juga bisa diterapkan pada ibu hamil yang khawatir bayinya dapat
tertular kutil pada saat melahirkan. Berikut ini adalah beberapa prosedur
ablasi, diantaranya:
- Eksisi. Hampir mirip seperti bedah ringan, pada prosedur eksisi kutil akan dipotong dan dibuang, setelah itu kulit akan dijahit. Oleh karena itu sebelum prosedur ini dilakukan, dokter akan memberikan pasien bius lokal pada area yang terinfeksi kutil. Efek samping eksisi adalah bekas luka yang ditimbulkan setelah sembuh. Oleh karena itu prosedur ini hanya untuk mengatasi kutil yang berkelompok dalam skala kecil, bukan besar.
- Bedah listrik. Prosedur ini biasanya dikombinasikan dengan eksisi. Setelah eksisi memotong permukaan kutil, maka sisa-sisa jaringan kutil yang masih ada akan dibakar oleh kawat yang panas. Kawat yang digunakan panas karena dialiri listrik. Biasanya prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan kutil yang terdapat di bagian vulva dan anus.
- Cryotherapy. Ini merupakan prosedur pelepasan kutil dengan cara dibekukan menggunakan cairan nitrogen. Cryotherapy biasanya harus dilakukan secara berkala hingga kutil hilang tanpa sisa dan tertutup oleh kulit baru. Prosedur ini diterapkan untuk menghilangkan kelompok kutil kecil yang terdapat di penis, sekitar dan di vulva. Selama menjalani cryotherapy hindari hubungan seksual hingga kutil dan area kulit di sekitarnya benar-benar sembuh. Efek samping prosedur ini bisa berupa pembengkakan atau munculnya rasa nyeri.
- Bedah laser. Sesuai dengan namanya, prosedur ini menggunakan energi laser untuk menghilangkan kutil. Bedah laser biasanya dilakukan sebagai pilihan terakhir ketika prosedur ablasi lainnya tidak dapat mengobati kutil kelamin. Suatu kondisi yang bisa disebabkan oleh letaknya yang terpencil atau luasnya area kulit yang terjangkiti. Efek samping prosedur ini bisa berupa iritasi dan rasa nyeri untuk beberapa minggu.
Sebagai langkah utama, kutil kelamin
dapat kita cegah melalui suntikan vaksin. Vaksin yang tersedia saat ini sudah
dapat menangkal jenis virus HPV yang paling sering menyebabkan kutil kelamin.
Vaksin ini juga dapat menangkal sebagian besar jenis virus HPV yang menjadi
penyebab kanker serviks
Vaksin HPV sebaiknya diberikan sebelum
seseorang menjadi aktif secara seksual. Vaksin ini bisa diberikan sejak usia
dua belas tahun dengan 3 dosis. Jarak antara dosis pertama dan kedua adalah dua
bulan sedangkan jarak antara dosis kedua dan ketiga adalah lima bulan.
Pemberian vaksin HPV juga
memiliki efek samping:
- Demam ringan dengan gejala seperti flu
- Sakit kepala
- Nyeri pada bagian yang disuntik
Selain itu, kutil kelamin juga dapat
dicegah dengan menggunakan kondom saat Anda melakukan hubungan seksual. Meski
tidak sepenuhnya efektif dalam melindungi Anda dari penyakit ini karena masih
ada bagian kulit yang dapat terpapar, namun setidaknya pemakaian kondom bisa
meminimalisasi risiko terkena kutil kelamin dan melindungi Anda dari penyakit
seksual menular lainnya.
Selain menggunakan kondom, Anda juga
disarankan untuk tidak berbagi sex toys atau menggunakan alat-alat
perangsang yang kondisinya tidak steril.
0 Komentar